Inspiring For Today (4D Frame, South Korea)

Senin, 05 Oktober 2020

FUNGSI

Ketika menduduki bangku SMP, peserta didik telah mempelajari tentang relasi dan fungsi, termasuk di dalamnya menyangkut notasi, daerah asal (domain), daerah kawan (kodomainn), serta daerah hasil (range). Oleh karena itu, materi yang telah dipelajari di bangku SMP tersebut sangatlah penting diingat kembali karena sekarang,peserta didik akan mendalami materi fungsi kembali pada modul ketiga ini.

Selain itu, dalam mempelajari modul ini, peserta didik hendaknya membaca terlebih dahulu paparan materi yang telah disajikan, dilanjutkan dengan mengerjakan tugas dan latihan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran secara individu untuk melihat tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari. Kemudian, di akhir modul ini juga telah disediakan evaluasi yang harus dikerjakan oleh peserta didik sebagai umpan balik, untuk melihat tingkat penguasaan materi dalam modul ini


Modul ini akan membahas tentang fungsi linear, fungsi kuadrat, fungsi rasional yang di dalamnya menyangkut tentang domain, kodomain, dan range. Selain itu, modul ini juga akan membahas tentang operasi aljabar pada fungsi, fungsi komposisi, sifat operasi fungsi komposisi, dan fungsi invers. 


Materi lengkap silahkan klik file berikut MODUL FUNGSI


Sabtu, 07 September 2019

TEXT TO SPEECH DAN SPEECH TO TEXT

REVIEW KONTEN RUMAH BELAJAR
MENGGUNAKAN TEXT TO SPEECH DAN SPEECH TO TEXT
(Sebagai Tugas VCT 95 Batch 5 Sumsel)



Konten pertama yang direview adalah konten terbaru dengan topik “pembagian pecahan” . Konten tersebut dapat diakses pada portal rumah belajar dengan link belajar.kemdikbud.go.id. dan terdapat pada bagian konten terbaru. Materi yang dihadirkan sangat menarik baik secara isi maupun secara desain grafis. Materi “pembagian pecahan” diajarkan di kelas V SD semester 1, dimana tema yang diangkat adalah makanan sehat, dan subtemanya adalah pentingnya menjaga asupan makanan sehat.  Adapun indikator yang ingin dicapai antara lain:
  1. Menyebutkan prosedur pembagian pecahan biasa.
  2. Menghitung hasil pembagian pecahan biasa.
  3. Menyebutkan prosedur pembagian pecahan campuran.
Sebagai pendahuluan, konten ini berisi tentang apersepsi, dimana peserta didik diajak mengingat kembali tentang penjumlahan pecahan. Selanjutnya, pada konten ini terdapat stimulus berupa gambar pizza dan masalah kontekstual. Masalah yang diajukan sebagai berikut:

“Sarah memiliki setengah bagian pizza ukuran besar. Sarah ingin membagikannya kepada kedua orang temannya. Berapa bagian pizza yang diterima temannya?
Selanjutnya peserta didik diminta untuk melihat penyelesaian dari masalah tersebut, dengan menggunakan gambar yang telah disediakan dan peserta didik diminta untuk mengarakan kursor ke arah pizza lalu pizza tersebut akan terbagi menjadi dua bagian yang sama besar yaitu seperempat pizza yang sama besar.

Kemudian setelah materi pembagian pecahan biasa, terdapat materi lanjutan yaitu pembagian pecahan biasa dan pecahan campuran. Materi ini diawali dengan percakapan dua orang anak yang berdialog seperti ini:
Dayu berkata                : Hai Siti, ibuku menanyakan kegiatan kerja bakti besok!
Siti menjawab        : Iya Dayu, kami sudah mendiskusikannya semalam, kami punya empat setengah gula pasir sementara untuk satu loyang kue membutuhkan satu setengah kilogram gula pasir.Berapa banyak loyang yang kita butuhkan?
Selanjutnya peserta didik diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan langkah-langkah yang telah tersedia. Langka-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Jadikan pecahan campuran tersebut menjadi pecahan biasa.
2.      Balikkan pembaginya, dan tanda bagi menjadi kali.
3.      Kalikan kedua pecahan tersebut.
4.      Sederhanakan hasilnya jika perlu.

Setelah materi dibahas, terdapat latihan dalam konten ini. Latihannya berupa tes yang menjodohkan. Langkah yang digunakan adalah dengan menarik jawabaan di sebelah kanan ke kotak yang telah disediakan pada bagian kiri.




Konten kedua yang direview sebagai tugas VCT Batch 5 Sumatera Selatan adalah konten sumber belajar, berupa modul online tentang bilangan berpangkat. Modul ini terdapat empat bagian utama yaitu, pendahuluan, kegiatan belajar 1, kegiatan belajar 2, dan penutup.

1.    Pendahuluan.
Pada bagian pendahuluan dalam modul online ini, terdapat sebuah stimulus berupa masalah kontekstual yang menarik, terkait dengan kehidupan sehari-hari. Masalah tersebut terkait dengan penyebaran sebuah pesan atau informasi melalui jejaring social, yang dapat disajikan dengan sebuah tabel, untuk membantu peserta didik dalam memahami masalah tersebut. Kemudian peserta didik diarahkan untuk mencermati perubahan bilangan yang tercantum, yang mengarah pada konsep bilangan berpangkat seperti yang pernah dipelajari sebelumnya di level SMP.

Modul online ini terdiri dari dua Kegiatan Belajar. Pada bagian pertama disajikan materi tentang Bilangan Berpangkat Bulat. Pada bagian terakhir, akan disajikan materi tentang Bilangan Berpangkat Pecahan.

Selain stimulus yang ditujukan kepada peserta didik, pada bagian pendahuluan modul online ini terdapat pedoman guru dan pedoman siswa. Pedoman tersebut merupakan acuan kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa dalam mempelajari materi tersebut.

Setelah bagian pendahuluan, dalam modul ini terdapat kuis yang terkait dengan aplikasi bilangan berpangkat dalam kehdupan sehari-hari. Permasalahan tersebut menceritakan tentang Masa panen kebun mangga yang dapat ditentukan nilaninya dengan menggunakan konsep perpangkatan.

2.    Kegiatan Belajar 1
Tujuan pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari kegiatan belajar 1 adalah peserta diharapkan dapat :
1.      Memahami pengertian bilangan berpangkat
2.      Menentukan nilai bilangan berpangkat bulat
3.      Menyederhanakan bilangan berpangkat bulat
4.      Menghitung nilai bilangan berpangkat bulat

Sebagai pengantar uraian materi, siswa disajikan sebuah aplikasi dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan konsep bilangan berpangkat. Penerapannya adalah menghitung potongan kertas yang digunting menjadi dua bagian yaang sama besar. Dari masalah tersebut siswa diarahkan untuk menemukan konsep bilangan berpangkat atau bentuk umum bilangan berpangkat, yang terbentuk dari pola hasil guntingan kertas tersebut. Kemudian, untuk memantapkan pengetahuan, siswa disajikan contoh soal. Selanjutnya peserta diarahkan untuk menemukan sifat-sifat bilangan berpangkat, beserta pembuktian dari sifat-sifat tersebut. Pada bagian akhir kegiatan belajar 1, terdapat rangkuman dari materi yang telah dipelajari, dilanjutkan dengan latihan soal.


3.    Kegiatan Belajar 2
Tujuan pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari kegiatan belajar 2 adalah peserta diharapkan dapat :
1.      Memahami pengertian bilangan berpangkat pecahan.
2.      Menentukan nilai bilangan berpangkat pecahan.
3.      Menyederhanakan bilangan berpangkat pecahan.
4.      Menghitung nilai dengan operasi bilangan berpangkat pecahan

Pada kegiatan belajar 2 ini siswa akan mempelajari tentang bilangan berpangkat pecahan.  Dalam memahami materi tersebut peserta didik diminyta untuk mecermati definisi, sifat, dan contoh soal yang diberikan. Adapun submateri yang dibahas antara lain bilangan berpangkat pecahan, bentuk akar, operasi bilangan bentuk akar dan merasionalkan bentuk akar.
Seperti halnya dengan kegiatan belajar 1, Pada bagian akhir kegiatan belajar 2, juga terdapat rangkuman dari materi yang telah dipelajari, dilanjutkan dengan latihan soal.

Secara keseluruhan materi dalam modul online ini sangat menarik disajikan di kelas X, karena tidak hanya kontekstual tetapi juga mengajak anak berpikir tingkat tinggi. Salah satu contoh kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah dengan pembuktian sederhana dari suatu sifat-sifat bilangan berpangkat dan stimulus yang disajikan mendorong anak untuk menjadi problem solver.

4.    Penutup
Pada bagian penutup dari modul online ini terdapat rangkuman secara keseluruhan dan tugas akhir.


Proses TTS dan STT http://bit.ly/2k9v3h4

Minggu, 25 Agustus 2019

Inspiring For Today (4D Frame, South Korea)



Inspiring for today!
(Pelatihan Guru Matematika di KNUE Korea Selatan "Developing Mathematics Learning through Higher Order Thinking Skills for Junior and Senior High School Mathematics Teacher)

Jumat, 08 Maret 2019.
4D Frame.
Secara sederhana 4D Frame itu adalah visualisasi benda 4 dimensi. 4D frame bisa dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat menggabungkan unit paling dasar dari semua gambar dan membentuk bingkai/kerangka polihedron bahkan karya-karya kreatif tanpa batas yg luar biasa. 
Diawali dengan sajian video yang buat kita
bener bener merasakan beauty in mathematic. Sampe gak sadar ngalir ni air mata pas diliatin video anak-anak yg menghasilkan karya luar biasa dari konsep matematika. (Kenapa eike mewek????)
Sedih, kenapa saya belum bisa jadi guru yang seperti itu, yg bisa membuat anak merasakan indahnya matematika, manfaat matematika, yg bisa mencetak anak bangsa yg nanti akan bersaing di abad 21.
Iya inget kamu dek
Iya inget kamu nak
Iya inget peserta didik
Iya inget rekan kerja
Iya inget sekolah
Berubah! Hukumnya wajib. So..., buat peserta didikku yg hebat, yg luar biasa, yg punya potensi dan bakat,
You must help me please....
Kita sama sama belajar biar bisa eksis di abadnya nanti, ayoo berliterasi, ayooo kuatkan karakter yg berlandaskan pancasila, manfaatkanlah waktu sebaik mungkin, jangan sampe kita ketinggalan dan ditelan zaman. Seperti yang diungkapkan olehe Klaus Schwab “In the new world, it is not the big fish which eats the small fish, but it’s the fast fish which eats the slow fish”.
Oke,
Setelah melihat video, kita mulai diajak untuk membuat beberapa karya, ex geodesic dome, tower, pelampung, bahkan membuat naga dll. Hhhehe.
Ini nih, adegan paling seru yang bikin gak kerasa kalo waktu udah habis.
Mau tau karya kita? U can see our photos.
Cintai matematika....(love love love)
#beautyinmathematic#